KEPEMIMPINAN MILITERISTIK
Oleh : Aristo Selpianus Hulu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu
masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan. Pentingnya
manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama
dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini
selalu dititik beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor
penggerak dari sesuatu usaha atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan
kebijaksanaan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu
secara efektif dan efisien.
Bertitik
tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian
tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan
pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang
bawahannya, Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif
sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam
perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan demikian,
keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai
tujuan organisasi.
Sebuah
organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap
perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan dituntut
untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang
bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk
perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang
diperlukan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian kepemimpinan.
2.
Bagaimana
tipe kepemimpinan militeristik
3.
Apa
saja yang menjai sifat, fungsi, tugas, perilaku,
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk berbagi informasi kepada kita semua tentang bagaimana tipe
kepemimpinan militeristik dalam sebuah organisasi, dan khususnya kami sebagai
penulis mengajak untuk menjadi pemimpin yang baik dan jujur dalam sebuah
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor kunci
dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas
yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi,
serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli :
Menurut Tead;
Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young
(dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok
B. Fungsi
Kepemimpinan
Menjadi
seorang pemimpin berarti siap untuk bertanggungjawab atas fungsi jabatan,
kekuasaan yang dimilikinya. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan
pertama-tama terletak pada kedudukannya dalam organisasi, melainkan bagaimana
pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin.
Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :
·
Selaku
penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan
·
Sebagai
wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
·
Sebagai
komunikator yang efektif.
·
Sebagai
integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
·
Pengambilan
keputusan
·
Pengembangan
imajinasi
·
Pendelegasian
wewenang kepada bawahan
·
Pengembangan
kesetiaan para bawahan
·
Penggiatan
dan pengendalian rencana-rencana
·
Pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
·
Pelaksanaan
keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
·
Pelaksanaan
kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
·
Pemberian
tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
C. Tugas
Kepemimpinan
Secara umum,
tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a.
Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu
berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b.
Mendorong (memotivasi) bawahan untuk
dapat bekerja dengan giat dan tekun
c.
Membina bawahan agar dapat memikul
tanggung jawab tugas masing-masing secara
baik
baik
d.
Membina bawahan agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien
e.
Menciptakan iklim kerja yang baik dan
harmonis
f.
Menyusun fungsi manajemen secara baik
g.
Menjadi penggerak yang baik dan dapat
menjadi sumber kreatifitas
h.
Menjadi wakil dalam membina hubungan
dengan pihak luar
D. Kepemimpinan Tipe Militeristik
Militerisme adalah suatu
pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya terletak pada kekuatan
militernya dan mengklaim bahwa perkembangan dan pemeliharaan militernya untuk
menjamin kemampuan itu adalah tujuan terpenting dari masyarakat
Pemimpin militerisrik dalam
praktik memimpin ialah mengutamakan
kekuasaan (power). Seorang pemimpin bertipe militeristik menganggap dirinya
adalah segala-galanya. Egonya kokoh menyatakan dirinya adalah pusat kekuasaan
dan kewenangan, sehingga ia berhak menjadikan anak buah sesuai dengan
kehendaknya, bawahan tidak boleh membantah atau mengajukan saran. Kekuasaan
pemimpin yang otokratis hanya dibatasi oleh undang-undang.
Pemimpin jenis
militerisrik biasanya sangat perhatian terhadap efisiensi dan efektivitas
kerja, tetapi meninggalkan perhatian pada peran anak buah dalam satu kesatuan
gerak guna keberhasilan kepemimpinannya. Pemimpin yang militerisrik tidak
menghendaki rapat-rapat atau musyawarah. Setiap perbedaan pendapat diantara
para bawahannya diartikan sebagai kepicikan, pembangkangan, atau pelanggaran
disiplin terhadap perintah atau instruksi.
E.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pemimpin Dalam Memilih Tipe Kepemimpinannya
Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh
H. Jodeph Reitz (1981)
1.
Kepribadian
(personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup
nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan
gaya kepemimpinan.
2.
Harapan
dan perilaku atasan.
3.
Karakteristik,
harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
4.
Kebutuhan
tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5.
Iklim
dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6.
Harapan
dan perilaku rekan
F. Sifat
Pemimpin Militeristik
Sifat-sifat pemimpin yang
militeristis antara lain ialah:
a. Dalam
menggerakkan bawahan untuk yang ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan
sebagai alat utama
b. Dalam
komunikasi menggunakan saluran formal
c. Menggunakan
sistem komando dalam perintah
d. Dalam
menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pengkat dan jabatannya
e. Senang
kepada formalitas yang berlebihan
f. Menuntun
disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
g. Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
G. Perilaku Pemimpin Militeristik
Perilaku
seorang pemimpin militerisrik tampak dari kegiatannya memimpin anak buah.
Perilaku itu akan menunjukkan tipe kepemimpinannya antara lain yaitu:
a.
Mempraktekkan komunikasi satu arah (one way
traffic of communication).
b.
Pengawasan kepada anak buah ketat.
c.
Saran,
pertimbangan, pendapat dari bawahan bersifat tertutup
H. Sikap
Menghadapi Bawahan
Sikap tipe perilaku militeristik jika
menghadapi bawahan:
a.
Mementingkan
tugas dibandingkan pendekatan kemanusiaan.
b.
Memaksa,
mengancam, menghukum atau mengintimidasi kepada anak buah.
c.
Serba
intruksi dan perintah.
d.
Kaku
dalam pergaulan terutama kepada anak buah.
e.
Mencari
perhatian keatasan kalau ia memimpin tingkat Lini dan Menengah.
f.
Lebih
banyak kritik dari pada memuji bawahanan
G. Kelebihan Dan Kelemahan Tipe
Militeristik
a. Kelebihan
· Tegas dan tidak memiliki keraguan
dalam bertindak dan mengambil keputusan
· Bawahan akan memiliki disiplin yang
tinggi
· Bawahan akan merasa aman dan terlindungi
· Hanya ada satu garis komando,
sehingga jelas wewenang dan tanggung jawabnya
· Keputusan mudah diambil
· Adanya kejelasan peran dan tanggung
jawab masing-masing dengan tingkat konsekuensi yang tinggi.
b.
Kelemahan
· Bawahan/anggota tidak memiliki hak dan
kontribusi apapun dalam pengambilan keputusan, terlalu kaku dan formal
· Kurang menghargai pendapat anggota,
anggota hanya bisa berpendapat jika diminta pendapatnya saja serta terlalu
bergantung pada atasan.
· Suasana
cenderung kaku karena lingkungan yang formal
· Pemimpin
sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan
· Bawahan
akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan sifat keras
dari pemimpin
:
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tipe kepemimpinan militeristik adalah
kepemimpinan yang sama dengan tipe otoriter, yang mana dari kepemimpinan ini,
bawahan tidak berhak menyampaikan saran, pendapat, dan kritik. Dalam
kepemimpinan ini seorang pemimpin menganggap dirinya adalah segala-galanya yang
memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak buah sesuai dengan kehendaknya.
Kepemimpinan ini lebih identik dengan system
satu orang yang berkuasa, yang berhak menentukan kebijakan, berhak dalam
mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan dalam organisasi. Kepemimpinan
ini hanya dibatasi dengan undang-undang saja.
B. Saran
Sebaiknya dalam memimpin suatu
organisasi kita tidak menggunakan tipe kepemimpinan militeristik karena tipe
ini hanya berpusat kepada satu orang sehingga komunikasi antara bawahan dan
atasan tidak berjalan lancar. Sehingga dalam kepemimpinanpun jarang sekali tipe
ini berhasil untuk memajukan suatu organisasi atau perusahaan, karena pemimpin
dalam tipe ini hanya memperhatikan keputusannya sendiri, tanpa mendengarkan
saran dan kritik dari bawahan.
Komentar
Posting Komentar